PELATIHAN STRATEGI PENGEMBANGAN PERPUSTAKAAN SEBAGAI LANGKAH AWAL DESA GAMBARAN MENDIRIKAN PERPUSTAKAAN DESA
Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Daerah (ARPUSDA) Kabupaten Wonosobo, siang ini menyelenggarakan Pelatihan Strategi Pengembangan Perpustakaan bagi Perpustakaan Desa (28/11/2019). Bertempat di Resto Ongklok Wonosobo, Pelatihan yang diselenggarakan selama beberapa hari kedepan ini diikuti oleh beberapa peserta dari desa di Kecamatan-Kecamatan yang ada di Kabupaten Wonosobo. Tujuan dari pelatihan ini adalah memberikan pengetahuan dan strategi khusus dalam mengembangkan Perpustakaan yang ada di desa. Baik Perpustakaan Desa yang sudah berjalan aktif maupun yang masih dalam tahap perencanaan pembentukan dibimbing dan diarahkan di dalam Pelatihan ini.
Sekretaris Desa Gambaran, Bapak Iwan selaku utusan desa yang pada hari ini mengikuti pelatihan tersebut, menyampaikan bahwa saat ini di Desa Gambaran sedang mulai merintis Pembentukan Perpustakaan Desa. Pemerintah Desa Gambaran tampak bersungguh-sungguh dalam hal ini, terbukti dengan disepakatinya usulan kegiatan Pembentukan Perpustakaan Desa ini dalam Musyawarah Rencana Pembangunan Desa dan sudah dituangkan kedalam Dokumen Rencana Kerja Pemerintah Desa (RKPDesa) Tahun Anggaran 2020. “Tahun 2020 kami focus ke pembentukannya dulu, kan juga harus dilakukan dengan matang supaya tidak berhenti ditengah jalan. Pembentukan dimaksud bukan sebatas memantapkan pengurus saja, melainkan juga kami anggarkan untuk pengadaan kelengkapan lainnya, seperti pengadaan buku bacaan, rak etalase, peralatan computer juga pengadaan sambungan internet. Untuk tempat kami belum akan membangun Gedung, kemarin dalam meeting rutin Pemdes kami sepakat bahwa kemungkinan besar akan menempati Bangunan PKD dulu. Yang paling penting kan kegiatannya aktif, baru nanti kami pikirkan untuk pembangunan Gedung Perpustakaannya.” ujarnya.
Tujuan utama didirikannya Perputakaan Desa ini adalah sebagai media pembelajaran masyarakat desa. Diharapkan dengan adanya Perpustakaan Desa, banyak informasi maupun ilmu pengetahuan yang bias diperoleh oleh masyarakat desa, dan secara langsung masyarakat desa menjadi lebih termotivasi untuk menjadi lebih baik lagi. Minimnya pengetahuan memang menjadi salah satu factor utama dalam pemenuhan kebutuhan hidup masyarakat. Program pengentasan kemiskinan tidak akan berhasil tanpa adanya kemauan dari masyarakat miskin itu sendiri untuk berubah, sebesar apapun Dana Anggaran yang dikucurkan Pemerintah akan menjadi sia-sia belaka tanpa dibarengi niat baik.